ARTIKEL PANCASILA

KORELASI PEMAHAMAN NILAI PANCASILA DENGAN SIKAP MAHASISWA UNIVERSITAS ANDALAS TERHADAP PENCEGAHAN NARKOBA DI LINGKUNGAN KAMPUS

 

LAPORAN PROJECT MKWK PANCASILA


Dosen Pengampu: Drs. Yulkardi, M.Si

 PANCASILA FT 2

Kelompok 2

 

Oleh:

            

 Alfi Syukri    

(2310957001)

KETUA

Farid Fakhriansyah B

(2210952025)

ANGGOTA

Selvy Sandrika R     

(2310951015)

ANGGOTA

M.Ghazil Putra S

(2310951023)

ANGGOTA

Rayhan Pratama

(2310953021)

ANGGOTA

Hamdi Noval            

(2410951013)

ANGGOTA

Raudhatul Jannah   

(2510941029)

ANGGOTA

Deizzha Nediya Adha

(2510941030)

ANGGOTA

Salamah

(2510941034)

ANGGOTA

 

MKWK PANCASILA
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2025

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Penyalahgunaan narkoba merupakan salah satu ancaman serius bagi masa depan bangsa Indonesia. Dampak buruknya tidak hanya meliputi kesehatan fisik dan mental, tetapi juga berpengaruh terhadap moral, karakter, dan kualitas generasi muda. Di lingkungan perguruan tinggi, penyalahgunaan narkoba dapat menghambat proses pembelajaran, menurunkan prestasi akademik, serta merusak citra mahasiswa sebagai agen perubahan. Universitas Andalas sebagai lembaga pendidikan tinggi memiliki tanggung jawab untuk membentuk generasi muda yang berkarakter, berintegritas, dan berlandaskan pada nilai-nilai Pancasila. Nilai-nilai tersebut, seperti tanggung jawab, kemanusiaan, dan keadilan sosial, dapat menjadi dasar moral bagi mahasiswa untuk menolak segala bentuk penyimpangan, termasuk penyalahgunaan narkoba. Melalui kegiatan ini, mahasiswa diharapkan mampu memahami dan menginternalisasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, serta menunjukkan sikap aktif dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba di lingkungan kampus. Kegiatan ini juga bertujuan untuk melihat sejauh mana pemahaman nilai-nilai Pancasila berkorelasi dengan sikap mahasiswa Universitas Andalas terhadap upaya pencegahan narkoba.

Selain menjadi masalah kesehatan dan sosial, penyalahgunaan narkoba juga mencerminkan adanya krisis nilai di kalangan generasi muda. Kurangnya pemahaman dan penghayatan terhadap nilai-nilai Pancasila sering menjadi faktor pendorong munculnya perilaku menyimpang. Nilai-nilai tersebut seharusnya menjadi pedoman dalam bertindak dan mengambil keputusan, terutama bagi mahasiswa yang berada pada fase pencarian jati diri dan pembentukan karakter.

Dalam konteks ini, pendidikan nilai melalui pembinaan karakter, kegiatan sosialisasi, serta pemberdayaan mahasiswa memegang peranan penting. Integrasi nilai-nilai Pancasila dalam berbagai aktivitas kampus diharapkan mampu membentuk pola pikir kritis, tanggung jawab sosial, dan kesadaran moral mahasiswa. Dengan demikian, mahasiswa tidak hanya memahami bahaya narkoba secara teoritis, tetapi juga memiliki komitmen pribadi untuk menjauhinya dan berkontribusi dalam pencegahannya.

1.2 Rumusan Masalah

  •       Bagaimana tingkat pemahaman mahasiswa Universitas Andalas terhadap nilai-nilai Pancasila?
  •       Bagaimana sikap mahasiswa terhadap upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba di lingkungan kampus?
  •       Apakah terdapat hubungan antara pemahaman nilai Pancasila dengan sikap mahasiswa Universitas Andalas dalam mencegah narkoba?

1.3 Tujuan

Penelitian ini memiliki tujuan, yaitu:

  •  Mengetahui tingkat pemahaman mahasiswa Universitas Andalas mengenai nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
  •  Mengidentifikasi sikap mahasiswa terhadap usaha pencegahan penyalahgunaan narkoba di lingkungan kampus.
  •  Menganalisis korelasi antara pemahaman mahasiswa tentang Pancasila dengan sikap mereka alam menolak narkoba.
  •  Menghasilkan artikel ilmiah berdasarkan temuan penelitian yang dapat digunakan sebagai rujukan akademik.

1.4 Manfaat

Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut:

1.     Manfaat Teoritis :

Menambah referensi dan memperkaya kajian ilmiah mengenai pendidikan karakter berbasis Pancasila serta pengaruhnya terhadap perilaku mahasiswa di perguruan tinggi.

2.     Manfaat Praktis :

Dapat menjadi bahan evaluasi bagi pihak kampus dalam menyusun program pembinaan dan edukasi anti narkoba agar lebih tepat sasaran dan berdampak nyata.

3.     Manfaat Sosial :

Menumbuhkan kesadaran mahasiswa bahwa Pancasila bukan hanya konsep dalam perkuliahan, tetapi nilai yang dapat membantu membentengi diri terhadap pengaruh negatif dalam kehidupan nyata.


BAB II


TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Tinjaun Konseptual

A. Nilai-Nilai Pancasila

Pancasila mengandung nilai moral dan etika yang mengarahkan perilaku manusia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan, jika dipahami dan diterapkan dengan benar, dapat membentuk pribadi yang berintegritas, menghargai perbedaan, serta mampu mengambil keputusan yang bertanggung jawab. Dalam konteks mahasiswa, nilai-nilai tersebut menjadi pijakan dalam bersikap baik dalam perkuliahan, pergaulan, maupun kegiatan organisasi kampus.

B. Penyalahgunaan Narkoba

Narkoba adalah zat adiktif yang dapat mempengaruhi fungsi biologis dan psikologis seseorang. Mahasiswa yang berada pada masa transisi menuju kedewasaan memiliki kecenderungan lebih rentan terhadap godaan untuk mencoba hal baru, termasuk yang berisiko. Lingkungan pergaulan yang salah, tekanan teman sebaya, maupun minimnya pengetahuan tentang dampak narkoba dapat menjadi faktor pendorong penyalahgunaan.

C. Sikap Pencegahan Narkoba

Sikap dalam konteks pencegahan narkoba tidak hanya berupa pengetahuan tentang bahaya narkoba, tetapi juga kemauan untuk menolak ajakan, kemampuan mengendalikan diri dalam pergaulan, serta kesediaan untuk mendukung kampanye lingkungan bebas narkoba. Sikap ini biasanya berkembang dari nilai moral yang dianut, pengalaman, pendidikan, serta lingkungan sosial tempat mahasiswa berinteraksi.

D. Hubungan Pemahaman Pancasila dengan Sikap Pencegahan Narkoba

Jika mahasiswa memiliki pemahaman kuat terhadap nilai Pancasila, maka ia cenderung memiliki landasan moral yang kokoh dalam mengambil keputusan. Pemahaman tersebut dapat mempengaruhi bagaimana mereka memandang perilaku negatif seperti narkoba, sehingga timbul kesadaran untuk menolak dan menjaga diri. Oleh karena itu, penelitian ini melakukan pengukuran terhadap kedua aspek tersebut dan menganalisis apakah terdapat hubungan nyata antara keduanya.


BAB III


METODE PELAKSANAAN

3.1 Metode Pelaksanaan

Penelitian ini dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif. Data diperoleh melalui penyebaran kuisioner kepada mahasiswa Universitas Andalas yang mengisi secara sukarela. Kuisioner disusun berdasarkan indikator variabel pemahaman nilai Pancasila serta sikap mahasiswa terhadap pencegahan narkoba.

Tahapan pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut:

  • 1.     Perumusan variabel dan penyusunan instrumen
  • 2.     Menentukan aspek yang akan diukur pada masing-masing variabel, kemudian menyusunnya menjadi daftar pertanyaan kuesioner.
  • 3.     Penyebaran kuesioner
  • 4.     Kuesioner dibagikan secara langsung maupun daring agar menjangkau responden dari berbagai fakultas di Universitas Andalas.
  • 5.     Pengumpulan dan pengolahan data
  • 6.     Data yang terkumpul kemudian diberi skor dan dianalisis menggunakan persentase untuk mengetahui hubungan antar variabel.
  • 7.     Penyusunan artikel hasil penelitian
  • 8.     Hasil analisis dituliskan ulang dalam bentuk artikel ilmiah yang sistematis agar dapat dijadikan referensi akademik maupun bahan evaluasi bagi institusi.

3.2 Lokasi dan Waktu Pelaksanaan

Penelitian dilakukan di lingkungan Universitas Andalas, Padang, dengan pengumpulan data melalui kuisioner yang dilaksanakan pada bulan November pada minggu ke 13 sampai minggu ke 14 perkuliahan. Seluruh proses, mulai dari penyebaran kuisioner, pengolahan data, hingga penulisan artikel ilmiah dilakukan pada rentang waktu tersebut.

3.3 Tahap Pelaksanaan

Pelaksanaan penelitian ini dilakukan secara bertahap agar data yang diperoleh lebih sistematis dan dapat dipertanggungjawabkan. Berikut tahapan pelaksanaan yang dilakukan:

1.     1. Identifikasi Masalah

Tahap awal dimulai dengan mengamati fenomena yang terjadi di lingkungan kampus terkait isu penyalahgunaan narkoba dan pentingnya penguatan nilai Pancasila pada mahasiswa. Dari proses ini, dirumuskan permasalahan penelitian serta variabel yang akan diteliti.

2.     2. Studi Literatur

Peneliti mengumpulkan berbagai referensi berupa buku, jurnal, artikel ilmiah, maupun dokumen resmi yang berkaitan dengan nilai Pancasila, pendidikan karakter, penyalahgunaan narkoba, serta pengukuran sikap mahasiswa. Kajian teori ini menjadi landasan konsep dalam penyusunan instrumen penelitian.

3.    3.  Penyusunan Kuisioner

Berdasarkan variabel penelitian, peneliti menyusun butir-butir pertanyaan dalam bentuk kuisioner. Pertanyaan dirancang untuk:

  •       Mengukur tingkat pemahaman mahasiswa terhadap nilai Pancasila.
  •       Menilai sikap mahasiswa dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba.
  •       Menghasilkan data yang dapat dianalisis secara kuantitatif.

Kuisioner diuji secara sederhana untuk memastikan kejelasan dan relevansi item pertanyaan.

4.    4.  Penyebaran Kuisioner

Kuisioner disebarkan kepada mahasiswa Universitas Andalas melalui formulir daring, untuk memperluas jangkauan responden dan memudahkan proses pengumpulan data. Responden mengisi kuisioner secara sukarela dan anonim untuk menjaga kejujuran jawaban.

5.     5. Pengumpulan dan Validasi Data

Hasil pengisian kuisioner dikumpulkan, dipilah, dan dicek kembali untuk memastikan tidak ada data yang tidak valid atau tidak lengkap. Data kemudian dikodekan sesuai kategori jawaban agar siap untuk dianalisis.

6.     6. Analisis Data

Data dianalisis menggunakan metode statistik korelasi untuk melihat hubungan antara:

  •          Pemahaman nilai Pancasila
  •          Sikap mahasiswa terhadap pencegahan narkoba
  •     Analisis dilakukan secara bertahap mulai dari tabulasi data, perhitungan statistik, hingga interpretasi hasil.

7.    7.  Penyusunan Artikel Ilmiah

Setelah analisis selesai, hasil penelitian disusun dalam bentuk artikel. Artikel memuat pendahuluan, tinjauan teori, metode penelitian, hasil analisis, kesimpulan, dan rujukan pustaka. Artikel inilah yang menjadi output akhir dari penelitian ini.

8.     8. Penarikan Kesimpulan

Tahap terakhir adalah merangkum hasil penelitian secara utuh, menegaskan temuan utama, serta memberikan saran untuk penelitian selanjutnya atau kebijakan kampus.


BAB IV


HASIL PELAKSANAAN PROJECT

1. Gambaran Umum Hasil Kuesioner

Pelaksanaan project ini menghasilkan data yang cukup komprehensif mengenai bagaimana mahasiswa Universitas Andalas memahami nilai Pancasila serta bagaimana pemahaman tersebut berhubungan dengan sikap mereka terhadap pencegahan narkoba. Kuesioner terdiri dari 26 pertanyaan, dan secara umum menunjukkan bahwa mahasiswa memiliki tingkat pemahaman yang baik tentang nilai Pancasila dan menunjukkan sikap positif terhadap upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba.

Sumber pemahaman nilai Pancasila didominasi oleh mata kuliah (37,4%) dan buku/modul (32,7%), sementara media sosial berperan lebih kecil (16,8%). Hal ini mengindikasikan bahwa proses pendidikan formal masih menjadi sarana utama mahasiswa dalam memahami nilai-nilai ideologis bangsa.

Mayoritas mahasiswa (73,8%) menyatakan bahwa Pancasila masih relevan dengan kehidupan mereka. Temuan ini memperlihatkan bahwa nilai Pancasila tidak hanya dipahami sebagai konsep ideologis, tetapi juga diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, khususnya dalam menghadapi persoalan modern seperti narkoba.

2. Keterkaitan Nilai Pancasila dengan Sikap terhadap Narkoba

Salah satu temuan penting dari project ini adalah bahwa mahasiswa menilai Sila Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai nilai paling berpengaruh dalam mencegah perilaku menyimpang, termasuk penyalahgunaan narkoba. Sebanyak 69,2% responden memilih Sila Pertama sebagai nilai yang paling memberikan kekuatan moral. Kemudian, 89,7% mahasiswa menyatakan bahwa nilai Ketuhanan membantu mereka menolak perilaku negatif. Ini menunjukkan bahwa aspek spiritual dan moral masih memegang peranan besar dalam internalisasi nilai mahasiswa.

Selain itu, mahasiswa juga mempraktikkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Nilai Ketuhanan (75,7%), Kemanusiaan (66,4%), Musyawarah (59,8%), Persatuan (49,5%), dan Keadilan (41,1%) menjadi nilai-nilai yang paling sering diterapkan. Tingginya penerapan nilai-nilai ini menunjukkan bahwa karakter mahasiswa telah terbentuk dan menjadi dasar dalam pengambilan berbagai keputusan.

Sebagian besar mahasiswa juga menyadari bahaya narkoba, di mana 90,7% menyatakan sangat yakin bahwa narkoba memiliki dampak buruk bagi kehidupan mahasiswa. Sumber informasi yang paling banyak diakses adalah media sosial (82,2%), menandakan bahwa pendidikan digital memiliki pengaruh signifikan terhadap persepsi mahasiswa mengenai bahaya narkoba.

3. Faktor Risiko dan Lingkungan Mahasiswa

Lingkungan pergaulan terbukti sangat memengaruhi risiko penyalahgunaan narkoba. Sebanyak 61,7% mahasiswa menilai bahwa pergaulan sangat berpengaruh dalam memicu perilaku tersebut, sedangkan 33,6% menyatakan cukup berpengaruh. Faktor pemicu utama yang diidentifikasi mahasiswa meliputi tekanan pergaulan (71%), pengaruh lingkungan (69,2%), rasa ingin tahu (56,1%), stres kuliah (43%), dan rendahnya nilai moral (43%). Temuan ini memperlihatkan bahwa mahasiswa memahami bahwa persoalan narkoba tidak sekadar persoalan individual, tetapi terkait erat dengan dinamika sosial dan psikologis.

Selain itu, 61,7% mahasiswa mempercayai bahwa penggunaan narkoba mungkin terjadi di lingkungan kampus tanpa terdeteksi. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa memiliki kepekaan terhadap potensi risiko di sekitar mereka dan menilai perlunya peningkatan pengawasan dan edukasi dari pihak kampus.

4. Pengaruh Narkoba terhadap Perilaku dan Akhlak Mahasiswa

Mayoritas responden (83,2%) sangat setuju bahwa narkoba merusak moral mahasiswa, sementara 91,6% juga menilai bahwa narkoba merusak nilai-nilai Pancasila. Dari sisi akademik, 82,2% menyatakan bahwa narkoba sangat berpengaruh terhadap penurunan prestasi akademik. Mahasiswa juga memahami dampak negatif narkoba terhadap kesehatan mental (86%), organ tubuh (77,6%), risiko putus kuliah (64,5%), hingga masalah hukum (60,7%).

Temuan ini menunjukkan tingkat kesadaran mahasiswa yang sangat tinggi terhadap dampak destruktif narkoba, baik terhadap diri sendiri, lingkungan, maupun terhadap internalisasi nilai Pancasila sebagai pedoman kehidupan berbangsa.

5. Sikap Mahasiswa terhadap Pencegahan Narkoba

Mahasiswa secara umum menunjukkan sikap positif terhadap upaya pencegahan. Sebanyak 72% mahasiswa selalu menolak ajakan yang mengarah pada narkoba, dan 80,4% menyatakan siap melaporkan jika melihat penyalahgunaan. Selain itu, 91,6% mahasiswa mendukung kewajiban menaati aturan kampus terkait narkoba.

Terkait kontribusi nyata, mahasiswa paling banyak memilih mengikuti kegiatan sosialisasi (40,2%) dan melapor jika melihat penyalahgunaan (22,4%). Namun, masih terdapat 34,6% mahasiswa yang memilih “mengajak teman menjauhi narkoba”, meskipun opsi ini tampaknya tercampur dengan redaksi dan seharusnya dimaknai sebagai kegiatan preventif.

Pada aspek nilai Pancasila, 45,8% mahasiswa sangat yakin bahwa edukasi Pancasila dapat mencegah penyalahgunaan narkoba, sementara 41,1% lainnya yakin. Nilai Kemanusiaan, Persatuan, Musyawarah, dan Keadilan juga dinilai membantu dalam membangun kepedulian, solidaritas, dan kesadaran kolektif mahasiswa.

BAB V


PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Hasil pelaksanaan project ini menunjukkan bahwa pemahaman nilai Pancasila memiliki hubungan yang kuat dengan sikap mahasiswa dalam mencegah penyalahgunaan narkoba. Nilai Ketuhanan, Kemanusiaan, serta nilai persatuan dan musyawarah memiliki kontribusi penting dalam membentuk karakter mahasiswa yang berintegritas. Selain itu, mahasiswa Universitas Andalas memiliki tingkat kesadaran yang tinggi mengenai bahaya narkoba dan menunjukkan sikap aktif dalam upaya pencegahan.

Proyek ini membuktikan bahwa penguatan pendidikan Pancasila, dikombinasikan dengan edukasi mengenai bahaya narkoba, memiliki potensi besar dalam membangun lingkungan kampus yang sehat, aman, dan bebas narkoba.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil pelaksanaan project, disarankan agar kampus meningkatkan edukasi nilai Pancasila secara lebih kontekstual terutama terkait isu penyalahgunaan narkoba. Sosialisasi bahaya narkoba perlu dioptimalkan melalui media digital karena menjadi sumber informasi utama mahasiswa. Kampus juga perlu memperkuat lingkungan pergaulan yang positif melalui kegiatan-kegiatan mahasiswa yang sehat dan produktif. Sistem pengawasan dan deteksi dini terhadap potensi peredaran narkoba di area kampus perlu ditingkatkan agar lebih efektif. Mahasiswa diharapkan berperan aktif sebagai agen perubahan dalam menjaga kampus bebas narkoba. Selain itu, kampus disarankan menyediakan layanan konseling yang mudah diakses untuk mengatasi stres dan tekanan akademik. Terakhir, kerja sama kampus dengan BNN serta lembaga kesehatan perlu diperluas untuk memperkuat program pencegahan narkoba secara berkelanjutan.


Komentar

Postingan populer dari blog ini